Powered By Blogger

Selasa, 30 Juni 2015

KERIS PASOPATI PUSAKA LELUHUR NUSANTARA

KERIS PASOPATI PUSAKA LELUHUR NUSANTARA

Tangguh Tua peninggalan leluhur kediri

Penggambaran benda mirip keris di relief Candi Borobudur

 Keris pusaka Knaud, salah satu contoh keris Buda.



 Relief rendah di Candi Penataran, Blitar. Perhatikan bagian hulu senjata yang tidak simetris dan bilah yang langsing menunjukkan ciri keris modern.


Sanggar Mpu pembuat keris ditampilkan dalam relief Candi Sukuh.

Bung Karno dan Che Guevara

Keris Pusaka dimasa lalu adalah perlengkapan busana orang jawa,kegunaanya untuk berperang ,untuk mempertahankan wilayah kerajaan, untuk membela diri,untuk setatus sosial,,untuk di agem ,ageman ,gaman dll,pusaka dibuat dan dipakai oleh orang jawa sejak dulu kala, hingga dimasa kini,pusaka atau keris dibuat bukan untuk disembah atau dijadikan tuhan atau sesembahan.memiliki pusaka itu boleh,memelihara,dan nguri uri budaya peninggalan leluhur iu boleh,yang tidak boleh adalah yang membuat kaum muslim menjadi musrik adalah menyembahnya dan menuhankannya..keris pembuatannya amat rumit karna terbuat dari berbagai logam dan meteor dengan titik didih yang berbeda beda dari setiap logamnya,keris akan selalu tajam dan tidak perlu diasah,ia tajam terus walau sudah berabad abad.keris pusaka sudah menjadi warisan peradaban adiluhung Dunia.

Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah . Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor(damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah badik Senjata tikam lain asli Nusantara adalah kerambit.
Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan,sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesoris(ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya
Penggunaan keris tersebar pada masyarakat penghuni wilayah yang pernah terpengaruh oleh Majapahit seperti Jawa, Madura,Nusa tenggara, Sumatra pesisir Kalimantan sebagian Sulawesi, Semenanjung Malaya, Thailan Selatan, dan Filipina Selatan (Mindanao). Keris Mindanao dikenal sebagai kalis. Keris di setiap daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam penampilan, fungsi, teknik garapan, serta peristilahan.
Keris Indonesia telah terdaftar di UNESCOsebagai WARISAN BUDAYA DUNIA sejak 2005

berikut nama nama empu dari berbagai daerah dimasa lalu 

Pejajaran, Jawa Barat :

Empu Windusarpa; Empu Sanggabumi lalu pindah ke Sumatra dan menciptakan pedang Minangkabau yang kuat dan bagus.

Empu Nimbok Sombro, wanita cantik, buah karyanya yang berupa keris juga indah dan sangat dicari oleh para kolektor.


Majapahit, Jawa Timur :

Empu Supomadrangi, dikenal sebagai Empu Supo atau Empu Jakasuro 1. Raja Brawijaya sangat menyenangi keris-keris buatannya.  Oleh Raja, dia diberi pangkat tinggi dan gelar kebangsawanan dengan nama Pangeran Sendhang Sedayu dan dikawinkan dengan adik raja, selain itu diberi tanah perdikan Sedayu di Jawa Timur.

Empu Supo punya nama yang melegenda dalam bidang perkerisan, orang percaya bahwa dia telah membuat keris dengan tangan telanjang diatas laut. Oleh karena itu dia dijuluki dengan nama Empu Rambang, artinya orang yang bisa membuat keris diatas air.

Empu Supogati, saudara Empu Suro; Empu Jakasuro, anaknya; Empu Wangsa yang mukim di Tembayat; Empu Gedhe yang tinggal di Banyumas, Jawa Tengah.

Semua empu yang bekerja untuk Majapahit disebut Empu Dhomas yang terdiri dari 800 empu dari seluruh penjuru tanah air.


Tuban, Jawa Timur :

Banyak empu Tuban yang adalah pindahan dari Pejajaran, diantaranya lima orang anak Empu Kuwung, yaitu : Empu Rara Sembaga; Empu Bekeljati; Empu Suratman; Empu Paneti; Empu Salaeta. Empu lokal yang terkenal adalah Joko Kajal.


Blambangan, Jawa Timur :

Empu Surowiseso; Empu Kalunglungan; Empu Mlayagati; Empu Cakrabirawa dll.


Madura :

Empu Keleng atau Empu Kasa, ketika di Pejajaran namanya Empu Wanabaya;

Empu Macan, putra dari Empu Pangeran Sedayu, cucunya Brawijaya.


Ketika mukim di Pajang namanya adalah Empu Umyang, lalu pindah ke Madiun dengan nama Empu Tundhung Madiun; Empu Palu, anak Empu Kasa dan Empu Gedhe, anak Empu Palu.


Demak, Jawa Tengah :

Empu Purwosari; Empu Purwotanu; Empu Subur; Empu Jakasupo II.


Pajang, Jawa Tengah :

Empu Cublak; Empu Umyang atau Empu Jakasupo II atau Empu Tundhung Madiun. Sewaktu mukim di Mataram, dia ditunjuk untuk mengepalai 800 orang empu. Untuk pengabdiannya, dia di-anugerahi kedudukan kebangsawanan dengan nama Pangeran Sendhang.

Empu-empu yang lain : Empu Wanagati; Empu Surawangsa; Empu Jakaputut dan Empu Pengasih.


Palembang :

Empu Supo Lembang, keturunan Empu Sedhah.


Mataram, Jogjakarta :

Semasa pemerintahan Sultan Agung, Kerajaan Mataram mempunyai 8oo empu dari seluruh penjuru tanah air. Para empu tersebut diperintahkan untuk membuat senjata termasuk keris dan tombak yang bagus dan kuat untuk dipergunakan para prajuritr menyerang benteng Belanda VOC di Batavia, Jakarta.

Setiap 100 empu dipimpin seorang mantri. Nama ke-delapan mantri tersebut adalah : Empu Tepas dari Semarang; Empu Mayi dari Karang; Empu Legi dari Majapahit; Empu Gedhe dari Pajang; Empu Luwing dari Madura; Empu Guling; Empu Ancer dari Kalianjir dan Empu Salaeta dari Tuban.

Pimpinan ke delapan mantri adalah  Empu Ki Nom atau Pangeran Sendhang. Dia juga disebut Empu Galeng karena dengan tangan kosong mampu membuat keris di-galengan sawah.

Empu-empu Mataram yang lain adalah : Empu Lanang; Empu Suro; Empu Setratoya; Empu Setrakiting; Empu Lujuguna; Empu Setranaya dll.


Kartosuro, Jawa Tengah :

Empu Setranaya III; Empu Sendhangwarih; Empu Taruwangsa;Empu Japan; Empu Braja; Empu Sendhag Koripan dll.


Surakarta, Jawa Tengah :

Empu Brajaguna II; Empu Brajaguna III; Empu Singawijaya. Semasa Raja Paku Buwono X, empunya antara lain: Empu Japan dan Empu Jayasukadgo.


Jogjakarta :

Di Jogja ada banyak empu yang tinggal dibeberapa wilayah Jogja seperti di Kajar, Bener, Imogiri, Ngentha-Entha. Semasa pemerintahan Raja Hamengku Buwono V, salah satu empunya adalah Wangsawijaya yang mendapat pangkat tinggi dengan nama Tumenggung Jayanegara.

Kepala Empu ( Jejeneng dalam bahasa dan istilah Jawa) dimasa Hamengku Buwono V adalah Tumenggung Riyokusumo.

Empu Supowinangun adalah empu semasa Raja Hamengku Buwono VIII yang banyak membuat keris untuk Patih Danurejo VII. Empu lainnya adalah : Empu Lurah Prawiradahana; Empu Bekel Tarunadahana; Empu Jayangpenglaras.

Kepala empu/ Jejeneng empu disaat Hamengku Buwono VIII adalah Empu Wedono Prawirodipuro.


Pakualaman, Jogjakarta :

Empu Ngabehi Kartocurigo 1; Empu Karyocurigo II; Empu Ngabehi Karyodikromo; Empu Mas Saptotaruno dan Empu Joyokaryo.

Arane para empu pandhe lan jamane

DHUWUNG TANGGUH PAJAJARAN
  1. Empu ki keleng
  2. Empu ki luwung
  3. Empu ki loning
  4. Empu ki angga
  5. Empu ing pagelen
  6. Empu ki sikir, dhusun tapan
  7. Empu ki siyung wanara, nalika taksih jumeneng bupati arya banyakwidhe

DHUWUNG TANGGUH TUBAN
  1. Empu ki panekti
  2. Empu ki suratman
  3. Empu ki  modin
  4. Empu ki galaita
  5. Empu ki bekel jati
  6. Empu ki supadriya
  7. Empu ni mbok sombro
  8. Empu jirak

DHUWUNG TANGGUH MADURA
  1. Empu ki kasa
  2. Empu ki macan
  3. Empu ki kacang
  4. Empu ki tuju Madura

DHUWUNG TANGGUH BLAMBANGAN
  1. Empu kimendhung
  2. Empu ki tembarok
  3. Empu ki supagati
  4. Empu ki pangeran pitrang

DHUWUNG TANGGUH MAJAPAHIT
  1. Empu ki supadriya
  2. Empu ki supagati
  3. Empu ki jaka supa (supa enom)
  4. Empu ki jigja
  5. Empu ki angga – cuwiri
  6. Empu ki singkir wanabaya
  7. Empu pekulun, tegesipun : pakempalanipun para empu nalika wonten nagari majapahit. Kados ta : dhusun taruwangsa, majasta, banyubiru, tembayat, serang, (tuntang), lan sapanunggalipun.
  8. Empu koripan

DHUWUNG TANGGUH SEDAYU
  1. Empu pangeran sedayu
  2. Empu karerehanipun pangeran sedayu, utawi para sakabat sedaya.

DHUWUNG TANGGUH JENU (CELAK ING JIPANG)
  1. Empu adipati jenu, inggih jaka sura

DHUWUNG TANGGUH TIRIS-DAYU
  1. Empu ki siki

DHUWUNG TANGGUH SETRA-BANYU, ING DUSUN TESIH
  1. Empu ki setra

DHUWUNG TANGGUH MADIUN
  1. Empu ki kodhok, inggih supa nom
  2. Damelanipun para sakabat

DHUWUNG TANGGUH DEMAK
Empu………………?
DHUWUNG TANGGUH CIREBON
Empu………………?
DHUWUNG TANGGUH KUDUS
Empu……………..?
DHUWUNG TANGGUH PAJANG
  1. Empu ki umyang
  2. Damelanipun para sakabat.

DHUWUNG TANGGUH PAJANG MATARAM
  1. Empu ki arya japan

DHUWUNG TANGGUH MATARAM
  1. Empu ki umaji
  2. Empu ki legi, iku putrane empu lanang putrane ki supagati ing jaman majapahit
  3. Empu ki guling
  4. Empu ki nom
  5. Empu ki pangeran sendhang
  6. Empu ki tepas, turune ki salatea
  7. Empu ki mayi, putrane ki sokawiyana
  8. Empu ki gedhe, iku putrane empu cubluk
  9. Empu ki luwing, buyute empu kasa
  10. Empu ki kalianjir
  11. Empu ki tundung (empu ki jakasupa), putrane pangeran sidayu
  12. Empu ki lanang, wis tuwa, putrane ki supagati ing jaman majapahit
  13. Empu ki sura
  14. Empu ki setratoya (jakasupa), putrane pangeran sendhang kang pambarep
  15. Empu ki setrakithing, putrane pangeran sendhang kang pangulu
  16. Empu ki setranaya knag sapisan putrane empu setrakithing
  17. Empu ki lujungna kang sapisan, putrane empu setranoya
  18. Empu ki setranaya kang kapindho, iku putrane empu setranaya kang sapisan
  19. Empu ki lujungna kang kapindho, iku putrane empu lujungna kang sapisan


DHUWUNG TANGGUH NGENTA-ENTA
Empu……………? Ing mataram
DHUWUNG TANGGUH KARTASURA
  1. Empu ki lujungna
  2. Empu ki macan

DHUWUNG TANGGUH SURAKARTA
  1. Empu ki setranaya kang kaping telu, iku putrane empu setranaya kang kapindho ing jaman kraton mataram
  2. Empu ki sendhang warih, iku putrane empu setranaya kang kaping telu
  3. Empu ki taruwangsa
  4. Empu ki lujungna kang kaping telu, iku putrane empu lujungna kapng kapindho ing jaman krataton mataram
  5. Empu ki japan
  6. Empu ki braja
  7. Empu ki lujungna kang kaping papat iku putrane empu lujungna kang kaping telu
  8. Empu ki sendhang koripan, iku putrane empu sendhangwarih
  9. Empu brajaguna kang kapindho, iku putrane empu brajagona kang sapisan
  10. Empu ki brajasentika, iku adhine empu brajaguna kang kapindho
  11. Empu ki semargati, iku putrane empu sendhang koripan ing jaman kraton kartasura
  12. Empu ki supajaya
  13. Empu ki brajaguna kang kaping telu, iku putrane empu brajaguna kang kapindho
  14. Empu ki carangmustapa
  15. Empu ki samara
  16. Empu k sanaboma
  17. Empu ki jakariya
  18. Empu ki tirtadangsa
  19. Empu ki singawijaya
  20. Empu ki sawijaya
  21. Empu ki japan
  22. Empu ki supa
  23. Empu ki brajakarya
  24. Empu ki rejeng (ki pethik saka panitikadga)
  25. Jaman panjenengan dalem sampeyan dalem ingkang si nuhun kanjeng susuhunan pakubuwana ingkapng kaping sakawan empu brajaguna
  26. Jaman panjenengan dalem sampeyan dalem ingkang sinuhun kanjeng susuhunan pakubuwana ingkang kaping gangsal empu brajaguna
  27. Empu ki tirtadangsa ing mangkubumen
  28. Yasan dalem sampeyan dalem ingkang sinuhun kanjeng susuhunan pakubuwana ingkang kaping sanga
  29. Empu ngabehi jayasukadga, ngabehi japan, ngabehi singawijaya bekel brajasetomo
  30. Yasan dalem sampeyan dalem ingkang wicaksana ingkang sinihun kanjeng susuhunan pakubuwana ingkang kaping sadasa, empu ngabehi jayasukadga, ngabehi wirasukadga, ki mangunmalela


1 komentar:

  1. Apakah kamu sudah tau prediksi mbah jambrong yang jitu? bila belum baca disini gan! https://angkamistik.site/prediksi-togel-sgp-mbah-jambrong-15-juni-2019-akurat/

    BalasHapus